Minggu, 16 September 2007

SIR ALEX FERGUSON


Tidak dapat disangkal bahwa Sir Alexander Chapman Ferguson (Alex Ferguson) adalah pelatih terbesar dan terhebat di Liga Inggris saat ini. Masa kepelatihannya di Manchester United selama 21 tahun telah membawa prestasi yang sangat besar dalam sejarah klub kota Manchester itu. Total selama dia menginjakkan kakinya di klub itu, Manchester United telah merebut 25 trophy dan piala mulai dari Trophy EPL sampai Trophy Piala Toyota (Piala Kejuaraan Antar Dunia Klub). Jumlah trofi ini melebihi jumlah trofi yang pernah diraih oleh salah satu pelatih terhebat di Liga Inggris, Bob Paisley.

Alex Ferguson lahir di Glasgow, Skotlandia pada tanggal 31 Desember 1941. Pada masa mudanya dia juga adalah pemain sepakbola dengan posisi sebagai striker, dimana klub pertamanya adalah Queen’s Park, salah satu klub liga Skotlandia. Selama berkarir sebagai pemain, kebintangannya tidak terlalu menonjol.

Karir kepelatihannya bermula ketika dia menukangi East Stirlingshire, sebuah klub divisi 3 Liga Skotlandia. Prestasi terbesarnya selama melatih klub-klub di liga Skotlandia adalah membawa Aberdeen, klub semenjana asal kota Aberdeen menjuarai Liga Skotlandia sebanyak 3 kali (1979, 1984, dan 1985), menyalip 2 klub asal kota Glasgow, Rangers dan celtic, yang selama itu mendominasi juara Liga Skotlandia.

Prestasinya itu membuat manajemen Manchester United memboyongnya ke Old Trafford pada tahun 1986 menggantikan Ron Atkinson. Pada awalnya prestasinya di MU tidak terlalu cemerlang, tetapi pembeliannya pada beberapa pemain penting MU saat itu menjadi pertanda akan kesuksesan MU berikutnya. Pemain-pemain yang masuk menjadi skuad MU pada saat itu antara lain Brian McLair, Steve Bruce, Mark Hughes, dan Viv Anderson menemani beberapa pemain hebat yang telah ada di Old Traford seperti Bryan Robson, Norman Whiteside dan Paul MacGrath.

Banyak nama-nama pemain besar yang telah lahir dari tangan Sir Alex. Kita sebut saja satu persatu dari masa lalu. Ada Bryan Robson, kapten Tim Nasional Inggris. Steve Bruce dan Garry Pallister, duo centerback tangguh MU; Mark Hughes, striker asal Wales; Paul Ince, kapten berkulit hitam pertama di MU; Eric “The King” Cantona, si bandel asal Perancis; Peter Schmeichel dan Jim Leighton, kiper tangguh MU; dan Denis Irwin, bek sayap asal Irlandia.

Lalu ada generasi tahun 1999 (MU juara Liga Champion) antara lain : Ryan Giggs, sayap lincah asal Wales; David Beckham, selebrity asal Manchester; Paul Scholes, sang playmaker; Garry dan Phillip Neville, duo Neville bersaudara. Dan juga generasi terbaru MU seperti Wayne Rooney, si bengal asal Liverpool; Cristiano Ronaldo, pemain sayap Portugal; Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic, duo center-back; dan Michael Carrick, yang sebelumnya bermain di Spurs.

Fergie adalah seorang pelatih yang berkarakter, cenderung keras kepala, sedikit otoriter, pintar dalam memanajemen pemain, dan yang terpenting adalah bertangan dingin. Secara penguasaan strategi, Fergie tidaklah terlalu istimewa jika dibandingkan pelatih-pelatih lainnya. Tetapi hal itu ditutupinya dengan kemampuannya memanajemen kemampuan pemain sampai batas optimal pemain tersebut. Karakter keras kepala dan sedikit otroriter diperlihatkan Fergie ketika dia dengan leluasa menjual pemain-pemain yang dirasa tidak sehaluan lagi dengannya seperti Paul Ince, Jaap Stamp, dan David Beckham.

Satu hal yang patut saya acungi jempol bagi seorang Alex Ferguson adalah kejeliannya dalam memilih pemain dan menjadikan “pemain bermasalah’ menjadi aset berharga tim. Ketika dia membeli Eric Cantona dari Leeds United pada tahun 1992, banyak orang yang meragukannya. Apalagi King Eric adalah si anak bandel yang selalu bermasalah dengan klubnya. Fergie mampu menjadikan Eric sebagai titik balik prestasi MU dalam sejarah sepakbola Inggris. Sejak kedatangan Eric Cantona di MU, dimulailah tahun-tahun penuh prestasi MU, bahkan berlanjut sampai saat ini.


Salah satunya adalah “The-Treble” MU pada tahun 1999, dengan menjadi juara Liga Inggris, Piala FA, dan European Championship (Liga Champion Eropa). Itulah masa keemasan MU selama karir Alex Ferguson di MU. Pada Liga Champion 2007 kemarin, Manchester United harus gagal di babak semi final, tapi itu tidak menjadikan pamor Sir Alex menjadi pudar, karena gelar EPL akhirnya bisa kembali diraih setelah beberapa tahun terakhir selalu dipecundangi Chelsea.

25 trofi dalam 21 tahun kepelatihan adalah suatu prestasi yang sangat luar biasa. Sangat jarang seorang pelatih mampu menorehkan prestasi yang sedemikian hebatnya. Maka tidak diragukan lagi bahwa Sir Alex Ferguson adalah salah satu pelatih terbaik (kalau tidak bisa dikatakan pelatih terbaik) di Liga Inggris, dan juga di dunia.




Tidak ada komentar: